Mengenal Apa Itu Teknologi Augmented Reality (AR)
Image : smarteye.id |
Perkembangan teknologi semakin maju dan terkadang inovasinya tidak masuk di akal kita. Dari yang tadinya mustahil bisa dilakukan, kini berkat teknologi, hal tersebut bisa terwujud. Salah satu teknologi yang akan kita bahas adalah mengenal teknologi augmented reality (AR). Mungkin ada sebagian dari kalian yang pernah mendengarnya atau bahkan mungkin saja kalian pernah menggunakannya, tapi tidak menyadarinya.
Oke lanjut! Augmented reality adalah sebuah teknologi yang menggabungkan objek virtual di dalam dunia nyata. Masih bingung? Jadi gini guys, objek-objek berupa gambar 3D tersebut dihadirkan ke dunia nyata atau berada di sekeliling kita. Bahkan kerennya, objek tersebut bisa menampilkan suara, video atau grafis.
Augmented reality dapat ditampilkan melalui beragam perangkat canggih yang akan berfungsi sebagai output device. Beberapa perangkat yang dimaksud adalah ponsel, webcam, kamera, kacamata, layar maupun head-up displays.
Cara Kerja Augmented Reality
Cara kerja dari teknologi augmented reality terbilang modern dan merupakan gabungan dari beberapa teknologi yang ada, mulai dari simultaneous, localization and mapping (SLAM), depth tracking (data sensor yang menghitung jarak ke objek), camera and sensor, processing, projection dan reflection.
Mari kita bahas satu per satu peran dari beberapa perangkat teknologi tersebut :
Kamera dan sensor
Objek tidak akan muncul jika tidak ada kamera dan sensor, karena kedua komponen ini berperan untuk mengumpulkan data mengenai informasi yang disampaikan dari pengguna, lalu mengirimkannya kembali untuk diproses. Fungsi kamera adalah untuk melakukan scan (memindai) suatu keadaan/lingkungan/ruangan di dunia nyata, lalu dengan sensor kamera tersebut akan memunculkan objek 3D.
Processing
Agar teknologi augmented reality bisa berjalan dengan baik, maka biasanya membutuhkan beberapa komponen untuk mengukur kecepatan, orientasi dalam ruang, sudut arah dan lain sebagainya. Adapun komponen yang dimaksud antara lain CPU (Central Processing Unit), GPU (Graphic Processing Unit) RAM (Random Access Memory), koneksi Bluetooth atau WiFi, flash memory, GPS dan lainnya.
Projection
Proses selanjutnya adalah mengambil dan mengolah data dari sensor lalu memproyeksikan konten digital (hasil pemrosesan) ke permukaan untuk kita lihat. Komponen yang bertugas dalam hal ini adalah proyektor berukuran kecil yang ada pada headset AR, misalnya.
Reflection
Pada proses refleksi ini, bertujuan untuk menselaraskan agar menghasilkan gambar yang tepat. Perlu diketahui, biasanya beberapa perangkat AR dilengkapi dengan cermin yang berfungsi untuk memudahkan kita dalam melihat gambar virtual. Beberapa di antaranya dilengkapi dengan "array of small curved mirrors" dan beberapa di antaranya juga dilengkapi dengan cermin dua sisi untuk memantulkan cahaya ke kamera dan mata pengguna.
Beberapa Perangkat yang Mendukung Teknologi Augmented Reality
Beberapa perangkat modern saat ini telah mendukung teknologi AR dan terus mengalami perkembangan untuk mengimbangi inovasi dari AR. Beberapa perangkat tersebut tentu saja harus dilengkapi dengan sensor, kamera, accelerometer, gyroscope, GPS, CPU, display dan digital compass.
Berikut adalah beberapa perangkat yang telah mendukung teknologi AR :
Mobile device
Image : smarteye.id |
Perangkat seperti ponsel dan tablet saat ini, merupakan perangkat yang mudah dan sering digunakan untuk teknologi AR. Sesuai dengan kebutuhannya, para pengguna bisa memanfaatkan AR untuk analistik bisnis, jejaring sosial, olahraga hingga bermain gim. Mungkin yang paling banyak adalah untuk bermain gim ya guys.
Virtual retinal displays (VRD)
Image : engineersgarage.com |
Dengan perangkat VRD ini, kualitas objek akan ditampilkan dengan lebih terang serta kontras dan resolusi yang tinggi. Pada dasarnya perangkat bekerja dengan cara memproyeksikan sinar laser pada mata manusia agar bisa menghasilkan objek.
AR glasses / smart glasses
Image : abiresearch.com |
Beberapa perangkat yang masuk dalam kategori smart glasses atau kacamata pintar adalah Google Glasses, Meta 2 Glasses, Laforge AR Eyewear, Laster See-thru dan lain sebagainya. Dengan menggunakan perangkat ini, kalian bisa mengakses konten tanpa perlu repot menggenggamnya, seperti ponsel.
Special AR devices
Image : netral.news |
Sesuai dengan namanya, fungsinya memang diperuntukkan untuk teknologi augmented reality, di mana cara kerja perangkat ini adalah dengan mengirim data ke tampilan secara transparan agar bisa langsung tampil di pengguna. Salah satunya adalah head-up display (HUD). Perangkat ini kini telah banyak diterapkan pada beberapa bidang, seperti manufaktur, industri otomotif, penerbangan, olahraga dan lainnya.
AR contact lenses / smart lenses
Image : gedgadget.com |
Pabrikan ponsel pintar Samsung dan Sony telah mengembangkan teknologi AR melalui lensa kameranya. Inovasi ini tentu telah membuat teknologi augmented reality selangkah lebih maju. Pasalnya Sony merancang lensa sebagai perangkat AR yang terpisah dengan fitur kamera, contohnya Sony Xperia Z Ultra yang telah dibenamkan fitur AR ini. Sementara Samsung mengembangkan lensa sebagai aksesori ponsel.
Contoh Teknologi Augmented Reality Paling Populer
Keberadaan teknologi AR bisa digunakan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Ada yang menggunakannya untuk bekerja, bermain gim, profesional atau sekedar hiburan semata. Nah sekarang, mari kita lihat beberapa contoh penerapan teknologi AR di beberapa bidang yang paling populer.
Bidang hiburan
Image : ft.com |
Salah satu gim paling populer yang menerapkan augmented reality adalah Pokemon Go yang booming pada tahun 2016 lalu. Saat bermain gim ini, kalian akan berburu karakter di sekeliling kalian dengan mengarahkan ponsel kamera. Mungkin ada beberapa dari kalian yang pernah mencobanya?
Bidang edukasi
Salah satu aplikasi AR yang bisa kalian coba adalah aplikasi Layar yang akan membantu kalian memudahkan membaca informasi secara lebih detail dan real melalui katalog, majalah hingga poster.
Bidang arsitektur
Image : dnaindia.com |
Kehadiran teknologi AR di bidang arsitektur akan membantu memudahkan seorang arsitek untuk membuat desain eksterior maupun desain interior sebuah bangunan. Hanya dengan mengandalkan AR, maka klien bisa melihat contoh maket bangunan atau contoh desain interior 3D dengan lebih mudah secara real. Nama aplikasinya adalah iStaging.
Mengenal Sejarah Augmented Reality
Konsep AR dikenalkan pertama kali oleh seorang cinematographer bernama Morton Heilig pada tahun 1950-an. Saat pertama kali hadir, teknologi AR masih sangat sederhana dan terkesan ribet. Kita harus memasang semacam alat output di tubuh, mulai dari Head Mounted Device (HMD - ditemukan pada tahun 1968), lalu ada juga alat berupa monitor TV, LCD, ponsel dan lainnya.
Barulah pada tahun 2003, dikenalkan AR dengan input berupa sensor GPS melalui karya ilmiah Personal Guidance System for the Visually Impaired Using GPS, GIS and VR technologies.
Teknologi augmented reality mulai diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari mulai pada tahun 2009, melalui Lab MIT.
Demikian rangkuman singkat mengenai teknologi AR yang kini semakin banyak mengalami perubahan dan bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Semoga bisa menambah wawasan dan semoga bermanfaat.
Sumber referensi :
[techarea.coid] - Mengenal Augmented Reality (AR)
[smarteye.id] - Contoh Augmented Reality
[socs.binus.ac.id] - Mengenal Augmented Reality
Wah, tingkat tinggi nih, kalau AR belum mampu dan belum paham. Ketingaalan jauh deh huhu
BalasHapusSekarang udah banyak kok mainan atau aplikasi yang mendukung teknologi augmented reality ini.
Hapusjadi inget dulu pokemon go hype banget ampe emak2 di angkot juga main. anak jaman skrg mainan dan bukunya udah terintegrasi augmented reality juga, jadi mesti pandai2 mengatur kedekatan anak dengan gadget. salah satunya dengan edukasi buku yg ada augmented reality jadi anak merasa tetap bersama "teknologi"
BalasHapusDi era digital kita nggak bisa sepenuhnya melarang anak bermain gadget. Yang ada justru kita perlu mengenalkan akan teknologi yang ada, salah satunya adalah augmented reality ini yang sudah diterapkan di buku-buku atau mainan lainnya. Kalau terlalu dilarang bermain gadget, malah akan gaptek. tetap diawasi dengan bijak.
HapusWah keren ya GPS yang sering kali kita pakai untuk menunjukkan lokasi tertentu itu ternyata memakai teknologi augmented reality, baru tahu nih kak. Setelah tuntas membaca artikel di atas, jadi tahu AR yang banyak dipakai dalam kehidupan kita sehari2, bahkan di hape kita. Makasih ya informasi teknologi yang kece ini. Sukses selalu blognya ya mas...
BalasHapusAaamiiin, doa yang sama buat Masnya. Semoga bermanfaat dan terima kasih juga sudah berkunjung ke blog ini.
HapusAdik bungsu saya senang membeli coklat yang ada hadiah kartu AR nya, akhirnya saya pasang aplikasinya di smartphone. Cukup menyenangkan permainannya. Teknologi sekarang ini memang sudah sangat berkembang ya. Sampai mainan anak-anak pun pakai AR, hehe
BalasHapusBetul Mas, di satu sisi sebagai hiburan, tapi di sisi lain juga kita dikenalkan dengan teknologi AR ini, yang pada akhirnya kita jadi tau apa itu augmented reality technology.
Hapusteknologi makin canggih saja... yang paling saya suka dari teknologi Augmented Reality ini adalah untuk keperluan arsitektur... karena kita semakin dimudahkan dalam merancang bangunan maupun penataan ruangannya
BalasHapusBetul Mas Assaifi, seiring perkembangan teknologi, AR ini mengalami perluasan fungsi, yang awalnya hanya untuk bidang arsitektur saja, tapi sekarang sudah merambah ke permainan ya...
HapusMainan anak jaman sekarang memang beda dengan saya dulu di jaman belum ada gadget. Bermain kelereng, petak umpet, sepak bola, terasa luar biasa senangnya.
BalasHapusMemang gadget di jaman sekarang tidak bisa dihindari agar anak tidak gaptek. Tapi sisi negatifnya, apalagi selama pandemi, dapat mengganggu perkembangan EQ (Emotional Quotient) di dalam diri anak. Apalagi EQ adalah faktor yang lebih penting dari pada IQ (Intelligence Quotient).