Sejarah Penemuan dan Perkembangan WiFi
Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah WiFi bukan? Apalagi saat ini keberadaan WiFi sangat dibutuhkan untuk membantu memudahkan pekerjaan online, mulai dari bekerja, online meeting, berbisnis, belajar online, belanja online, membuat konten hingga streaming film.
WiFi sangat memudahkan pengguna untuk mengakses berbagai website, tanpa khawatir kehabisan kuota. Banyak orang cenderung lebih memilih memasang atau berlangganan WiFi, karena dinilai jauh lebih hemat, koneksinya lebih stabil dan kuota yang berlimpah.
Nah, apakah kamu sudah tahu bagaimana sejarah penemuan WiFi untuk pertama kalinya? Mungkin masih sangat sedikit dari kamu yang belum mengetahui secara pasti bagaimana WiFi bisa hadir. Berikut Susahsinyal.com bagikan infonya ya guys.
Mengenal Apa Itu Wi-Fi dan Bagaimana Cara Kerjanya
Sebelum membahas lebih jauh mengenai sejarah WiFi, ada baiknya kita mengenal dulu apa itu WiFi. Pengertian WiFi sendiri adalah sebuah teknologi komunikasi nirkabel yang memanfaatkan gelombang radio untuk menghubungkan dua perangkat atau lebih agar bisa saling bertukar informasi.
WiFi yang merupakan singkatan dari Wireless Fidelity bekerja dengan mengandalkan Jaringan Area Lokal atau LAN (Local Area Network) dan tidak lagi membutuhkan kabel, sehingga menghasilkan sambungan kecepatan tinggi.
WiFi sering disebut juga WLAN atau Wireless Local Area Network. Komunikasi dalam jaringan WiFi menggunakan dua sinyal radio dengan cara mengirimkan dan menerima sinyal Radio melalui frekuensi 2,4GHz dan 5GHz.
Router (modem) akan menerima data yang dikirimkan dari internet, lalu mengubahnya menjadi sinyal radio dan ditransmisikan dari antena WiFi ke perangkat penerima WiFi (ponsel atau laptop). Perangkat penerima sinyal WiFi akan segera membaca data yang diterimanya dan menerjemahkannya menjadi data.
Pada umumnya, jarak jangkauan sebuah router WiFi atau hotspot WiFi sekitar 30 meter. Kecepatan koneksi yang dihasilkan juga tergantung pada jarak perangkat penerima dengan sumber sinyal radionya.
Semakin jauh jaraknya, maka sinyalnya akan melemah. Namun jika perangkat berada di dekat router atau titik hotspot, maka koneksinya akan semakin cepat.
Sejarah WiFi
Tahun 1980, seorang insinyur asal Amerika bernama Michael Marcus mengusulkan untuk menggunakan Wireless LAN dengan teknologi radio secara publik.
Usulannya tersebut baru terwujud di tahun 1985, di mana atas kerja kerasnya, Marcus berhasil mengembangkan teknologi penyebaran spektrum radio yang digunakan dalam WiFi. Wireless LAN atau WiFi baru dibuat dan tersedia untuk umum di Amerika Serikat.
Seiring perkembangannya, beberapa engineer AS yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) mengembangkan teknlogi WiFi berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16.
Mengenal Jenis Jaringan WiFi 802.11
Perlu kamu ketahui, WiFi memiliki dua jenis jaringan WLAN, yaitu jaringan infrastruktur dan jaringan ad-hoc.
1. Jaringan infrastruktur (infrastructure network)
Jaringan ini biasanya ditujukan untuk skala perkantoran atau penyediaan hotspot tanpa menggunakan kabel, sehingga bisa menghemat biaya yang cukup besar. Hanya jaringan kabel backbone saja yang diperlukan agar tetap terhubung ke server.
Selanjutnya, jaringan nirkabel akan dipecah menjadi beberapa bagian atau sel, di mana masing-masing sel akan terhubung oleh Stasiun Pangkalan (Base Station) atau Access Point (AP). Setiap Access Point bisa menjangkau antara 30 hingga 300 meter, tergantung dari lingkungan dan lokasi Access Point itu sendiri.
2. Jaringan ad-hoc
Berbeda dengan jaringan infrastruktur, jaringan ad-hoc tidak menggunakan Titik Akses atau Access Point dan algoritme khusus. Misalnya saja penggunaan beberapa perangkat pada suatu tempat, seperti menggunakan printer atau scanner secara berssamaan, tanpa menggnunakan jaringan koneksi kabel yang lebih luas.
Standar Jaringan WiFi 802.11
Hingga tulisan ini dibuat, teknologi WiFi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perlu kamu ketahui, terdapat beberapa standar jaringan WiFi yang umum digunakan, berikut ulasannya.
1. Standarisasi 802.11a
Kemampuan jaringan ini dinilai cukup baik, karena mengaplikasikan Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM), yaitu sebuah teknik coding yang lebih efisien dan membagi sinyal radio menjadi beberapa sub-sinyal sebelum mencapai penerima.
Cara kerjanya dengan mentransmisikan sinyal pada frekuensi 5GHz yang memiliki kecepatan koneksi hingga 54 Mbps (Megabit per second / Megabit data per detik).
2. Standarisasi 802.11b
Jaringan WiFi 802.11b memiliki tingkat koneksi yang paling lambat dan harganya yang paling murah, sehingga seringkali digunakan oleh masyarakat. Namun WiFi 802.11b saat ini secara perlahan sudah mulai ditinggalkan, karena standarisasi WiFi dengan koneksi yang lebih cepat menjadi semakin murah.
Diketahui 802.11b memiliki kemampuan menstrasmisikan sinyal frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan koneksi 11 Mbps dan menggunakan modulasi Kode Kunci Pelengkap atau Complementary Code Keying (CCK) untuk meningkatkan kecepatannya.
3. Standarisasi 802.11g
Meski sama-sama menggunakan pita frekuensi 2,4GHz, tetapi standarisasi 802.11g memiliki kecepatan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan standarisasi 802.11b.
Standarisasi WiFi 802.11g mampu berjalan dengan kecepatan koneksi hingga 54 Mbps. Standarisasi WiFi 802.11g bisa lebih cepat disebabkan menggunakan pengkodean OFDM yang sama dengan standarisasi 802.11a.
4. Standarisasi 802.11n
Standarisasi WiFi 802.11n memiliki kecepatan dan jangkauan yang lebih baik dari ketiga standarisasi sebelumnya, sehingga paling umum digunakan saat ini dan kompatibel dengan standarisasi lainnya, seperti standarisasi 802.11a,b dan g.
Standarisasi 802.11n menggunakan pita frekuensi 2,4GHz dan 5GHz dengan kecepatan hingga mencapai 600 Mbps dan mampu mentransmisikan hingga empat aliran jalur data (4 spatial streams).
5. Standarisasi 802.11ac
Standarisasi ini yang paling baru (hingga tulisan ini dimuat) dan mulai dikenalkan pada awal 2013 lalu dan kompatibel dengan standarisasi WiFi lainnya yaitu WiFi 802.11a, 802.11b, 802.11g dan 802.11n.
Standarisasi 802.11ac menggunakan pita frekuensi 5GHz dengan kecepatan hingga 1,3Gbps atau Gigabyte per second / Gigabit per detik pada satu aliran jalur. Standarisasi ini memungkinkan melakukan transmisi pada beberapa aliran khusus hingga delapan aliran jalur.
Kelebihan dan Kelemahan WiFi
Perlu kamu ketahui, terdapat beberapa keunggulan dan kekurangan pada WiFi. Hal ini cukup penting diketahui agar kamu bisa memaksimalkan penggunaan WiFi secara lebih optimal.
Kelebihan WiFi
- Mudah diakses, siapapun bisa mengakses internet dari satu area yang sama (hotspot) di waktu yang bersamaan
- Mudah digunakan, cukup membawa perangkat ke area titik hotspot untuk menyambungkan internet
- Lebih hemat, bisa menampung lebih banyak perangkat dan kuota yang berlimpah
Kekurangan WiFi
- Mudah diretas, penggunaan jaringan WiFi di tempat umum sangat rentan terjadi hacking atau peretasan oleh para hacker
- Pencurian data, hacker bisa dengan mudah mencuri data pengguna jika hacker sudah masuk ke jaringan WiFi yang sama
Maka dari itu, sangat penting sekali bagi kamu untuk membaca artikel : Tips Aman Menggunakan WiFi Gratisan yang pernah dibahas sebelumnya. Agar kamu terhindar dari kemungkinan pencurian data saat mengakses WiFi gratisan di tempat umum.
Demikian informasi seputar sejarah WiFi dan perkembangannya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua sekaligus bisa menambah wawasan baru.
Sumber referensi :
[jujungnet.id] - Mari Mengenali Apa Itu WiFi & Bagaimana Cara Kerjanya
Posting Komentar untuk "Sejarah Penemuan dan Perkembangan WiFi"